Sabtu, 04 Mei 2013

belajar bahasa padang online chat sambil pacaran


Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.
Adiak namuah =adik mau
adinda namuah =adinda mau
ado namuah =ada mau
adolah namuah=adalah mau
ambo namuah=aku mau
waang babahayo=kamu berbahaya
adiak maangguak adik mengangguk
adinda maangguak =adinda mengangguk
adak adia = adik adil
ambo adia = saya adil
waang adia =kamu adil


Tulisan ini semata-semata hanya sebagai referensi Anda yang ingin belajar bahasa Minang.
SAPAAN
Orang Minang (untuk juga menyebut semua orang di Sumatera Barat) biasanya menyapa dengan kalimat “Ba a kaba?” atau “Apo kaba?”
Contoh:
Ba a kaba? Lai aman-aman se? (Bagaimana kabarmu? Baik-baik saja kan?)
KATA GANTI SUBJEK
Aku
Untuk percakapan dengan teman, yang sering dipakai adalah kata “Awak”. Untuk sebutan yang lebih kasar (biasanya percakapan santai antar para pria), bisa pakai kata “Aden” (kata ini haram untuk diucapkan wanita). Dalam lagu-lagu Minang tentang percintaan yang mendayu-dayu, mereka menyebut diri sendiri dengan kata “Denai”. Kata “Denai” kalau dalam bahasa Jawa mungkin kira-kira sama dengan “Sliraku”. Lebih halus. Bisa juga pakai “Ambo”, tapi jarang sekali digunakan.
Perempuan lebih sering menyebut namanya daripada memakai kata “Awak”. Kesannya memang agak kekanak-kanakan. Mereka biasanya menggunakan bagian akhir dari namanya. Sebagai contoh, perempuan Minang bernama Dina akan memakai “Na” yang diambil dari suku terakhir nama panggilannya untuk menyebut dirinya sendiri. Ia akan bilang: “Na sadang sibuk.” (Dina sedang sibuk). Lain lagi dengan perempuan bernama Asri yang akan bilang: “Iko baju I.” (Ini baju Asri). Dan sebagainya.
Kamu
Orang Minang menyebut lawan bicara langsung dengan nama mereka. Jadi mungkin (setahu saya) tidak ada kata “Kamu” dalam bahasa ini. Saya merasakan kesan akrab dalam cara berkomunikasi seperti ini. Karena mau tidak mau mereka harus selalu hafal nama orang kan? Agak sulit bagi saya yang sulit mengingat nama orang. Dalam bahasa Minang yang lebih kasar, mereka mengganti kata “Kamu” dengan “Ang”. Contoh: “Manga ang ka siko?” (Kenapa kamu kesini?)
Orang ketiga
Dia = Inyo
Yang dihormati
Sebutan untuk perempuan yang lebih tua atau dihormati = Uni
Sebutan untuk pria yang lebih tua atau dihormati = Uda
PERTANYAAN
Apa =  Apo, disingat A
Bagaimana = Bagaimano, disingkat Ba a
Berapa = Barapo, disingkat Bara
Dimana = Dimano, disingkat Dima
Darimana = Dari mano, disingkat Dari ma
Mana = Mano, disingkat Ma
Siapa = Siapo, disingat Sia
Kapan = Bilo
Mengapa = Mangapo, disingkat Manga
Kenapa = Dek a
Jadi kalau mau tanya “Bagaimana caranya?”, bisa pakai “Ba a caronyo?” atau “Bagaimano caronyo?”. Kata tanya yang disingkat lebih sering dipakai, terlebih dalam percakapan sehari-hari.
KATA PENUNJUK
Ini = Iko
Itu = Itu
Sini = Siko
Sana = Sinan
Situ = Situ
RUMUS BAHASA
Sebenarnya belajar bahasa Minang sangat mudah, karena banyak kata yang diadopsi dari bahasa Indonesia (mungkin malah bahasa Indonesia yang mengadopsi bahasa Minang). Hanya saja kata-kata itu mengalami semacam penggubahan sesuai dialek mereka.
Pemakaian huruf O
Kalau Anda sering melihat film dan ada karakter orang Minang disitu, yang Anda paling ingat mungkin pemakaian huruf O yang kerap mun cul. Bahasa Minang mengubah kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran A menjadi berakhiran O.
Contoh:
Cara = Caro
Belanja = Balanjo
Suka = Suko
Ada = Ado
Iya  = Iyo
Baca = Baco
Janda = Jando
Nama = Namo
Pengubahan –at menjadi –ek
Sebagian besar kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran –at berubah menjadi berakhiran –ek dalam bahasa Minang. Bunyikan –ek seperti mengucapkan “mbek” dalam kata “Lembek”.
Contoh:
Rapat = Rapek
Sarat = Sarek
Kawat = Kawek
Dapat = Dapek
Hambat = Hambek
Lambat = Lambek
Silat = Silek
Giat = Giek
Kuat = Kuek
Bedakan dengan contoh berikut:
Berat = Barek
Lebat = Labek
Tepat = Tapek
Penat = Panek
Merambat = Marambek
Keringat = Karingek
Perhatikan bahwa keenam contoh di atas tidak berubah menjadi “Berek”, “Lebek”, “Tepek”, “Penek” atau “Merembek”, melainkan “Barek”, “Labek”, “Dabek”, “Panek” dan “Marambek”. Suku kata pertama yang mengandung huruf E memang biasanya berubah menjadi A.

kosa kata padang (kamus )

seka = mengelap, membersihkan
gaok = gamang, keder
pantik = sunat rasul
jongkeh = sisir
kuliriak = jangkrik
coroh/tacoroh = tumpah/tertumpah
talen = parlente
manalen = melagak
talendo = tersenggol
ingua/salemo = selesma/Ingus
Sukuang/kalang ulu = Bantal
Pinggan = Piring
Cipia = Cawan
Pusuang = Obor
Pangua/garejoh = Kukuran
Tukiak/Catuih api =  Mancis
Catuih = Cicipi
Sayak = Tempurung Kelapa
Kayak = Kacau/pegang
Kawa = Minuman dari daun kopi/snack/makanan,minuman ringan
Galadia = Sifat orang yg tidak sopan
Palanta = Tempat duduk/santai
Tondeh/Buahkareh/Dama = Kemiri
Ladiang = Golok
baliuang = Kapak besar
Pageh = Hajar
Rangik/ageh = Nyamuk
Tangka/tageh/mada = keras kepala
Ongeh = Sombong/angkuh
Jaguang = Jagung/Pelit/kikir
Palik = Pelit/kikir
Cako/cuduh = Tadi
Cirik/ka aia = Buang air besar
Culam = Menyelam
Takaja/tagageh = tergesa gesa
Maleset = Menyimpan/tidak tepat sasaran
Gubalo = Gembala
Lapau/Kadai = warung
Kada/Kapuik = Kurap/kudis
Cindaku = Mahkluk Gaib
Lantak = Pancang
Balantak = Tabrakan
Cukia = Congkel
Cingaiah = Melihat ke atas/menerawang

Mancik/Landeh = Tikus
Kandiak = Babi
gacik = anjing
kapuyuak = kecoa
bingkaruang = kadal
Jawi/Bantiang = Sapi/Lembu
RUMUS BAHASA MINANG
#ini rumus umumnya
pertama….
kata yg diawali bunyi e akan berubah jadi a
misal….
kera—>karo
senang—>sanang
gelas—>galeh
kentang—>kantang
dst…

yg kedua…..
huruf a diakhir kata berubah jadi o
contohnya,kera(again)—>karo
apa—>apo
kuda—>kudo
dst(males mikir.com)

trus,buat akhiran ng,ditambahin a sebelom ngnya,kecuali untuk ang dan eng,itu mah teteup<—kok pake mah?emang blajar bahasa sunda??
contoh :
piring—>piriang
sarung—>saruang
kucing—>kuciang
gembung—>gambuang
trus klo ong,jadi ung(mungkin,ga berhasil nemu kata berakhiran ong,cuma nemu terong)
terong—>taruangyg keempat,pada akhiran ur,huruf r akan melebur dan “henshin!!” jadi huruf a
ex :
dapur—>dapua
kasur—>kasua
kabur(penglihatan)—>kabua
dsttrus,akhiran es berubah jadi eh
gelas—>galeh
jelas—>jaleh
keras—>kareh
dstabis itu,bunyi at diakhir berubah jadi ek
ulat—>ulek
jilat—>jilek
kuat—>kuekuh diakhir jadi uah
jatuh—>jatuah
tujuh—>tujuah
bunuh—>bunuahklo ut diakhir jadinya uik
takut—>takuik
ribut—>ribuik
sebut—>sabuik
garut—>itu nama daerah dodolzzzini belom semua,tapi gw lagi males nulis+mikir,maybe sometime gw tambahin#selanjutnya,kata tanya,selain apa,kapan dan bagaimana,cukup pake 2 suku pertamaxxx,tapi jng lupa digabung ama rumus diatas
berapa—>bara
kemana—>kama
siapa—>sia
dimana—>dima
apa—>apo
kapan—>bilo
bagaimana—>baa(dibaca ba-a)#kata ganti orang,ada banyak
untuk ganti aku
ambo—>biasanya dipake orang tua
awak—>ini bahasa sopan,dibahasa jepang kaya watashi
aden—>bahasa sedikit kasar,biasa dipake cowok,klo dijepang ini sama kayak ore
gw—>anak gaoel padang jaman sekarang pake gw–lw,tapi bahasanya masih minanguntuk ganti kamu
waang—>agak kasar,biasa dipake buat manggil cowok
kau—>lebih kasar lagi,tapi sering dipake cewek,ditekankan pada bunyi huruf u-nya
lw—>kaya gw bilang tadi,anak gaul padang sekarang pake lw–gw
bahasa sopannya kamu teh naon??
maap,gw ga tau…(ketauan bgt org yg ga sopan)
biasanya gw klo mo sopan panggil nama aja^_^”untuk perhatian,ada beberapa kata yg ga ngikutin tuh rumus
tapi yaa,kaya gw bilang tadi,gw lagi males mikir
jadi gw kasi sebagian ajakelapa—>klo ikut rumus bakal jadi kalapo,tapi aslinya adalah karambia
tidur—>tidualalok
gaduh—>gaduahmamakak/ribuik(gaduah dipake buat arti ganggu)
mulut—>bukan muluik,tapi muncuangn ini kata gaul yg biasa gw pake
maranggeh—>dikacangin
manyamak—>ga ada gunanya
padiaah—>bangeeet
mabuak—>mabok,kelakuan aneh
pakak—>B.E.G.Osegitu dulu deh y,hahaha
sambungannya….
coming soon…..




Banyak orang yang mengira bahwa bahasa padang itu selalu berakhir dengan huruf  “o” seperti mata menjadi mato, suka menjadi suko, iya menjadi iyo dan sebagainya. Tapi ada yang unik dari bahasa padang, ternyata bahasa padang itu tidak selalu berakhiran “o” dan itu  dapat dipelajari dengan mudah. Berikut adalah beberapa tips dari saya bagi anda yang ingin belajar dan mencoba berbicara dengan bahasa padang.

1.  Setiap kata yang berakhiran -ing biasanya berubah menjadi -iang

Kucing = kuciang

cacing = caciang

kambing = kambiang

pusing = pusiang

2. Kata yang berakhiran -as biasanya berubah menjadi -eh

atas = ateh

keras = kareh

gelas = galeh

kertas = karateh

3. Kata yang huruf keduanya terdapat huruf -e biasanya berubah menjadi a

kertas = karateh

gelas = galeh

gerimis = garimih

sedih = sadih

4. Kata yang berakhiran  -is biasanya berubah menjadi -ih

habis = habih

gerimis = garimih

kamis = kamih

nangis = nangih

5. kata yang berakhiran -ut biasanya berubah menjadi -uik

laut = lauik

sikut = sikuik

lutut = lutuik

perut = paruik

6. Kata yang berakhiran -at biasanya berubah menjadi -ek

padat = padek

kuat = kuek

berat = barek

sikat = sikek

7. kata yang berakhiran dengan -ir biasanya berubah menjadi -ia

air = aia

pasir = pasia

kikir = kikia

Itulah sedikit contoh bahwa bahasa padang tidak selalu berakhiran “o” dan mudah dipelajari dan dipahami, tetapi apa yang saya sampaikan di atas tidak mutlak semua kata bisa diubah seperti di atas tetap ada kata-kata yang punya arti sendiri bila diterjemahkan ke dalam bahasa padang. Cukup sekian, semoga bisa beemanfaat dan terima kasih.
'/>

2 komentar: