Sabtu, 04 Mei 2013

wanita padang pasir spesial chatingan ...

chatingan rame-rame ///
 
Try Relay: the free SMS and picture text app for iPhone.

Nama saya Ade Paramitha, 

itu saja tanpa marga karna saya tidak punya atau tidak diwariskan entahlah saya tidak peduli. Saya orang Padang walaupun saya lahir dan besar di Jakarta dan baru 3 kali seumur hidup pergi ke Padang (2 kali dibilang pulang kampung karna masih ada nenek di sana, 1 kali lagi sebagai turis karena berlibur, tanpa nenek yang perlu dikunjungi). Ayah saya asli Padang, lahir dan menghabiskan masa remaja di sana, pergi merantau ke Jakarta penuh harapan hingga masa di Jakarta melebihi masanya di Padang dan membaurkan logatnya. Ibu saya lahir dan besar di Riau, ayahnya transmigran dari Jawa, ibunya orang Padang, selesai SMA pergi ke Padang, bertemu ayah saya, jatuh cinta, menikah, ke Jakarta, dan menetap.

Kata orang, orang Padang itu pelit. Insya Allah sampe sekarang saya tidak merasa pelit dan tidak ada juga yang bilang saya pelit, apa mereka takut? sepertinya memang saya tidak pelit. Orang tua saya tidak pernah mengajarkan untuk pelit. Ibu saya biasa mengeluarkan rezekinya tiap bulan ke panti asuhan dll. Ayah saya juga selalu membantu orang di sekitarnya yang membutuhkan. Ibu saya selalu iba melihat anak2 kecil di jalanan yang hidup lebih berat dari semestinya, itu menurun ke saya, ke adik saya juga. Ibu saya mudah iba, ibu saya tidak pelit. Siapa bilang orang Padang pelit? kami tidak!

Temang saya dilarang keluarganya untuk menikah dengan orang Padang. Apa alasannya? Apa salah kami? Katanya karna salah seorang tantenya ditinggal suaminya yang orang Padang. Tidak adil! Kenapa karena orang itu satu ras ikut difitnah? Salah seorang anak mantan presiden RI yang asli jawa juga meninggalkan istrinya demi wanita lain, kenapa tidak dikutuk juga seluruh orang jawa? Ayah saya orang Padang, tapi tidak ada tanda2 akan meninggalkan ibu saya tanpa alasan (insya Allah), seluruh keluarga saya orang Padang, tidak ada juga tanda2 akan meninggalkan istrinya.

Kata orang, orang Padang kalau ngomong kasar. Fitnah lain lagi. Kami berbicara keras, tapi tidak kasar. Saya tidak pernah diajarkan bicara kasar oleh orang tua saya. Saya pernah melawan ibu saya waktu kecil, ibu saja langsung menjejalkan cabe ke mulut saya, rasanya perih tapi saya belajar. Ibu saya tidak pernah suka saya kasar. Saya belajar itu dari kecil. Bahkan ibu saya marah bila saya menyebut diri saya “aku” di rumah, dari dulu saya harus menyebut diri saya “adek” sebelum adik saya lahir dan mulai membiasakan dengan “kakak” setelah ada adik tumbuh dan berkembang di perut ibu saya. Saya tidak suka menyebutkan kata2 kasar secara sengaja ke teman saya, seperti ta*, anj*ng, b*b*, dll. Tapi kenapa orang Padang dibilang kasar? Teman saya orang Jawa biasa ngomong begitu, kenapa tidak dibilang orang Jawa kasar? Teman saya orang Kalimantan juga bicara seperti itu, tapi tidak ada cap orang Kalimantan kasar. Tidak adil!


orang padang itu...
  • orang padang itu pelit,,,hmmm,,,kenapa kita dibilang pelit yah??sumpah gerah bgt klo nonton salah satu sitkom di indosiar yang menampilkan sosok keluarga minang yang pelit abis,,ga segitunya juga kali,,kalo menurut gw sih orang padang itu bukan pelit,,namun sangat selektif dan bijak dalam me manage uang,,tak ingin uang itu keluar sia2,,kayaknya pelit itu adalah sifat yang ada dalam diri seseorang,,kalo seorang pada pelit,itu buikan karna dia orang padang,,tapi klarna emang dia nya aja yang pelit,,hoho
  •     cewek padang itu dominan,,komentar seperti ini sering bgt didenger,,sampe ada yg takiut punya pacar cewek padang,,,klo menurut gw,istilah dominan mgkn krg tepat,cewk padang itu tipikal cwek yang ga cuma nurut aja apa kata suami atau pacar mereka,,mereka terbiasa untk bersuara/berpendapat dalam menjalani sebuah hubungan,ini dikarnakan posisi wanita di minangkabau sgt dihormati,,di minang pendapat seorang wanita sgt dihargai dan wanita tidak dianggap sbg bawahan lelaki dalam sebuah rumah tangga,melainkan dianggap sbg partner/mitra lelaki dalam kehidupan  berumah tangga,namun terlepas dari semu itu,,wanita minang tetap menghargai suami mereka sbg kepala rumah tangga dan penanggung jawab utama dlm keluarga. jadi keluarga yang terbina akan menjadi keluarga demokratis yang mengahargai setiap pendapat,,ga ada yg cuma manut2 aja,,hehe,,jgn takut wahai para pria,,justru disinilah tantanganya,,mampukah anda menjadi kepala rumah tangga yang arif dan bijaksana??hehe,,wanna try??
  •     cewek padang jago masak,,hehe,,komen positif sepertinya=)
  •     cowok padang pasti nyari cewek padang lagi,,hmmm,,,sebagai mana perkataan seoramg teman “minag juo di den nyo,,yamg lain bialah indak” hehehe,kenapa yah??kita tanyakan saja pada para cowok padang,,,mungkin kasian anaknya nanti ga punya suku klo nikah sm yg bukan cewek padang,,tapi ini sih tergantung hati,,
  •     rata2 cwek padang berkerudung,,alhamdulillah,,ini komen positif lagi,,hihi
itulah beberapa komen dari orang di luar sana ttg org padang,,tak ada maksud apa2 dgn tulisan ini,,cuma lagi pengen berbagi,,hehe,,klo ada tambhan tulis aja di komen,,okeh2???

citra orang minang

entah sudah berapa kali harus kukatakan tidak semua laki-laki minang itu “dibeli” ketika menikah, itu hanya budaya di Pariaman, .. sebuah kabupaten di Sumbar .. kalaupun “dibeli”, toh adat bukanlah sebuah aturan sangat kaku yang tak bisa dikompromikan, asalkan masing2 keluarga bisa “berkomunikasi” saja. musyawarah mufakat demi bulat kata.

entah sudah berapa kali kukatakan.. tolong hentikan mengatakan orang padang pelit, buang stereotip yg hanya disebabkan persepsi khalayak ramai.. orang minang hanya mengatakan apa yg sesuai dengan hatinya, kalo IYA ya IYA, kalo TIDAK ya TIDAK, orang minang akan sangat royal dan loyal asal tau saja cara mengambil hatinya… orang minang adalah pekerja keras, budaya merantau mengajarkan mereka cara mengelola hidup secara pintar mulai dari nol hingga bisa jadi orang. dan pengalaman akan memberi kita cara berpikir yg luas …

entah sudah berapa kali kukatakan…

kadang aku juga bertanya setelah capek juga membuat pernyataan, kenapa kalian masih saja mau makan di rumah makan padang, kalaupun kalian sendiri bilang “harganya mahal”?

enak banget sesuai lidah  dan ngeyangin sih, katanya ..

kenapa juga kalian tetap mau membeli pakaian di orang padang, kalaupun kalian tau mereka sangat lihai dalam tawar menawar ?

ya, asyik aja sih .. mereka komunikatif dan lucu banget … puas belinya

dan… dan .. dan…

lalu kusimpulkan aja: yg jelas kalian ga jadi korban dari stereotip yg kalian buat dan edarkan sendiri kan?

:)

kapan sih kita bisa hidup damai, menghilangkan prasangka, dan menilai sesuatu dari sampulnya aja..

negeri lain udah tancap gas dg kemajuan, eh kita malah masih dikungkung saling curiga.. dan lupa berkomunikasi ..


'/>

1 komentar: